A. Akar
Akar adalah bagian pokok nomor 3 setelah batang dan daun bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah berkembang menjadi sempurna. Akar merupakan bagian bawah
sumbuh tumbuhan dan biasanya tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang
diudara) dengan arah tumbuh menuju pusat bumi atau menuju ke air, dan
meninggalkan cahaya. Berbeda dengan batang, akar tidak berbuku, tidak beruas,
dan tidak mendukung daun atau bagian-bagian lainya. Akar tumbuh terus pada
ujungnya, bentuknya seringkali meruncing, dan warnanya biasanya keputihan atau
kekuningan.
Akar dengan sistem percabangan berfungsi
untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang
terlarut didalam air tadi dan didalam tanah. Namun, fungsi utama dari akar
ialah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah, dan merupakan organ
untuk menyimpan cadangan makanan.
Kebanyakan akar terdapat didalam tanah,
tidak berklorofil, mempunyai bulu-bulu akar uniseluler. Pertumbuhan dari akar
dikontrol oleh aktivitas meristem apikal ujung akar. Meristem ini dilindungi
oleh tudung akar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung. Akar berasal dari
calon akar yang terdapat pada embrio , yaitu dari meristem dan ujung akar.
Calon akar yang tumbuh menjadi akar disebut akar primer.
2.1
Referensi
1) Tjitrosoepomo G, Morfologi Tumbuhan (Yogyakarta: Gadjah Mada university,1985), hal.
266
2) Estiti
B. hidajat, Morfologi Tumbuhan (
Bandung,1994), hal. 222
3) Dr.
Issirep sumardi, DRS. Agus pudjoarinto,SU., Morfologi
Tumbuhan (Yogyakarta: Gadjah Mada university,1992), hal. 211
2.2
Tugas Akar
Bagi
tumbuhan akar mempunyai tugas untuk :
1)
Memperkuat berdirinya
tumbuhan
2)
Untuk menyerap air dan
zat-zat makanan yang terlarut didalam air tadi dan dari dalam tanah.
3)
Mengangkut air dan
zat-zat makanan tadi ketempat-tempat pada tumbuhan yang memerlukan.
4)
Kadang-kadang sebagai
tempat untuk penimbunan makanan.
5) Sebagai alat
perkembang biayakan vegetatif.
2.3
Fungsi dari akar
Fungsi akar :
a.
Melekatkan tumbuhan
pada substrat, serta menyerap air dan garam-garam tanah dari substrat itu.
b.
Membantu menegakkan
batang
c.
Membantu pengangkutan
air dan zat nutrisi
d.
Menyimpan cadangan
makanan
2.4 Sifat dari akar
Sifat
Akar :
a.
merupakan bagian
tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi(geotrop) atau menuju ke air(hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.
Tidak berbuku-buku,
jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik ataupun
bagian-bagian lainnya.
c.
Warna tidak hijau,
biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
d.
Tumbuh terus pada
ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masi kalah jika dibandingkan dengan
batang.
e.
Bentuknya seringkali
meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus cahaya.
2.5
Ciri-ciri morfologi akar
Ciri-ciri akar :
a) Tidak
mempunyai ruas dan buku.
b) Bersifat
hidrotropisme dan geotropisme
c) Biasanya
berwarna keputihan.
d) Bagian
ujung runcing
2.6 Bagian-bagian akar
Bagian akar:
a) Leher akar
atau pangakal akar (collum), yaitu
bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
b) Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling
muda terdiri dari jaringan-jaringan yang aktif membelah.
c)
Batang akar (corpus radicis) bagain akar yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya.
d)
Cabang-cabang akar (radix leteralis) yaitu bagian-bagian
akaar yang tak langsung bersamabung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari
akar pokok, dan masing-masing dapat megadakan percabangan lagi.
e)
Serabut akar (fibrilia radicalis) cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk
serabut.Rambut-rambut akar arau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah
merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
f)
Tundung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung terdiri
atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan
lemah.
g)
Rambut-rambut akar atau bulu-bulu
akar (pilus radicalis), yaitu bagian
akar yang sesunguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit akar yang
panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut
akar atau bulu akar. Dengan adanya rambu-rambut akar ini bidang penyerapan akar
menjadi amat di perluas, sehingga lebih banyak air dan zat makanan yang dapat
dihisap.
h)
Dari bagian-bagian akar itu perlu
dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara,
artinya umurnya pendek dan hanya terletak pada ujung bagian akar saja. Jika
akar bertambah panjang rambut-rambut akar akan yang palin jauh akan mati,
tetapi dekat dengan ujung akar akan diganti dengan yang baru.
i)
Tudung akar sebagai pelindung ujung
akr dalam menembus tanah merupakan bagian atas yang pinggirnya selalu aus dan
dari dalam bagian yang aus diganti pula yang dengan yang baru.
Sewaktu
tumbuhan masih kecil yaitu membentuk lembaga di dalam biji calon akar itu sudah
ada dan disebut akar lembaga (radicula).
Pada perkembangan selanjutnya kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi
tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat diperlihatkan perkembangan yang berbeda
hingga pada tumbuhan lazimnya di bedakan dua macam sistem perakaran.
Akar utama
atau pokok akar(radix primaria)
adalah akar yang tumbuh sebagai kelanjutan akar embrio (radicula)dan menjadi besar. Pada tumbuhan yang yang berumbi lapis,
berumbi batang dan memiliki rimpang dan sebagainya, akar utama ini segera
terhenti pertumbuhannya atau mati. Hal itu juga terjadi pada kebanyakan
monokotil.
Akar
tambahan atau akar adventif(radix adventif) adalah akar yang tumbuh dari
pangkal batang, apabila akar utama tumbuh lemah atau berhenti pertumbuhannya.
Jadi akar tambahan dapat mendampingi akar utama seperti pada tanaman serealia.
2.7 Sistem perakaran
Perkembangan
akar pada embrio, akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu
tumbuh menjadi akar utama yang juga disebut akar primer(radix primaria) dan bertambah panjang akibat pembelahan dan
pemanjangan sel dibelakang apeks akar. Apeks akar dilindungi oleh tudung akar,
suatu penutup yang terdiri dari sel-sel dewasa pada titik tumbuh akar, sel
dibentuk tidak hanya kearah belakang untuk menambah panjang akar, namun juga
kearah yang berlawanan untuk mengganti sel-sel tudung akar yang akan aus
sewaktu akar tumbuh menembus tanah. Dekat dibelakangnya terdapat bulu-bulu
akar, yang menmbantu penyerapan air dan garam-garam dari dalam tanah serta
memperluas permukaan akar yang dapat menyerap bahan-bahan tersebut. Secara umum
dikenal 2macam sistem perakaran, yaitu :
a.
Sistem akar
tunggang, jika lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal
dari akar lembaga di sebut akar tunggang (radix
primaria). Susunan akar demikian ini bisa terdapat pada tumbuhan biji belah
(Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji
telanjang (Gymnospermae).
b.
Sistem akar
serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selajutnya
mati atau kemudian di susul oleh akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar
yang asli dari akar liar bentuknya serabut oleh karena itu dinamakan akar
serabut (radix adventicia).
Baik pada
sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut masing-masing akar dapat
bercabang-cabang untuk memperluas di bidang penyerapan dan untuk memperkuat
berdirnya batang tumbuhan. Selanjutnya perlu diingat bahwa akar tunggang hanya
kita jumpai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak
akan mempunyai akar tunggang jika tidak di tanam dari biji, seperti
misalnya berbagai jenis tanaman budidaya banyak yang di cangkokan ataupun di
stek.
Melihat
percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat di bedakan dalam :
a. Akar tunggang
tidak bercabang atau sedikit bercabang dan jika ada cabang-cabangnya biasanya
terdiri atas akar-akar yang halus atau akar serabut. Akar tunggang yang
bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat
penimbunan makanan lalu mempunyai bentuk istimewa. Misalnya :
· Berbentuk
sebagai tombak (fusiformis)
pangkalnya besar merunciing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabnagan biasanya menjadi tempat penimbuanan makanan. Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.) wortel (Daucus carota l.) berdasarkan bentuk
ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.
· Berbentuk
gangsing (napiformis) pangkal akarnya
besar mebulat akar-akar serabut sebagai cabang hnya pada ujung yang sempit
meruncing seperti terdapat pada bengkuang (Parchyrrhius
erosus Urb.) dan biet (Beta vulgaris
L.)
· Berbentuk
benang (filiformis) jika akar
tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali
bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus
lunastus L.
b.Akar
tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang,
tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang
lagi, sehinga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga
memberi kekuatan yang besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi
luas, sehinga dapat menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.
Mengenal akar-akar pada sistemakar
serabut dapat di kemukakan hal-hal seperti berikut :
· Akar yang
menyusun akar serabut kecil-kecil berbnetuk benang, misalnya pada tanaman padi
(Oryza sativa L.)
· Akar-akar
serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambnag mislnya pada pohon kelapa
(Cocos nucifera L.)
· Akar serabut
besar-besar, hampir sebesar lengan masing-masing tidak banyak meperhatikan
percabangan misalnya pandan (Pandanus tectorius.)
2.8 Macam-Macam Akar
a. Akar
udara atau akar gantung (radix aereus).
Akar ini keluar dari bagian-bagian di dalam tanah menggantung di udara dan
tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar
gantung dapat keluar sampai 30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat
menolong menyerap air dan gas dari udara.
b. Akar
penggerek atau akar penghisap (haustrium)
yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan
berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati
pada pohon benalu.
c.
Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguan unntuk menempel pada penunjangnya saja. Misalnya
pada lada (Piper ningrum L.) sirih (Piper betle L.)
d. Akar
pembelit (cirrhus radicalis) juga memanjat tetapi dengan memeluk penunjangnya.
Misalnya pada panili (Vanila palnifolia
Andr.)
e. Akar
nafas (pneumatophora), yaitu
cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncuk dari permukaan
tanah atau tempat tumbuhnya tumbuhan.
f. Akar
tunjang atau egrang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, oleh
sebab itu akar ini sering di sebut sebagai akar egrang.
g. Akar
lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang
tumbuh ke atas kemudian membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokan.
h. Akar
banir atau akar penyangga, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di
letakan miring untuk memperoleh berdirinya batang pohon yang tingi besar.
Misalnya pada sukun (Artocarpus communis
G Forst.)
i. Akar tiang ,
yaitu akar yang bercabang-cabang , sementara akar yang menghubungkan cabang
dengan tanah dapat mengalami penebalan sekonder dan berupa tiang yang turut
menyongkong tanaman.
j. Akar pasak
yaitu , akar yang muncul di atas permukaan karena kandungan oksigen tanah
dirawa kurang dan permukaannya tidak rata.