Pengikut

Sabtu, 15 Maret 2014

PEMBAHASAN TENTANG AKAR

A.  Akar
Akar  adalah bagian pokok  nomor 3 setelah batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah berkembang menjadi sempurna. Akar merupakan bagian bawah sumbuh tumbuhan dan biasanya tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang diudara) dengan arah tumbuh menuju pusat bumi atau menuju ke air, dan meninggalkan cahaya. Berbeda dengan batang, akar tidak berbuku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun atau bagian-bagian lainya. Akar tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya seringkali meruncing, dan warnanya biasanya keputihan atau kekuningan.
Akar dengan sistem percabangan berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut didalam air tadi dan didalam tanah. Namun, fungsi utama dari akar ialah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah, dan merupakan organ untuk menyimpan cadangan makanan.
Kebanyakan akar terdapat didalam tanah, tidak berklorofil, mempunyai bulu-bulu akar uniseluler. Pertumbuhan dari akar dikontrol oleh aktivitas meristem apikal ujung akar. Meristem ini dilindungi oleh tudung akar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung. Akar berasal dari calon akar yang terdapat pada embrio , yaitu dari meristem dan ujung akar. Calon akar yang tumbuh menjadi akar disebut akar primer.

2.1  Referensi
1)       Tjitrosoepomo G, Morfologi Tumbuhan (Yogyakarta: Gadjah Mada university,1985), hal. 266
2)      Estiti B. hidajat, Morfologi Tumbuhan ( Bandung,1994), hal. 222
3)      Dr. Issirep sumardi, DRS. Agus pudjoarinto,SU., Morfologi Tumbuhan (Yogyakarta: Gadjah Mada university,1992), hal. 211


2.2 Tugas Akar
       Bagi tumbuhan akar mempunyai tugas untuk :
1)    Memperkuat berdirinya tumbuhan
2)   Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut didalam air tadi dan dari dalam tanah.
3)   Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ketempat-tempat pada tumbuhan yang memerlukan.
4)   Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.
5)   Sebagai alat perkembang biayakan vegetatif.

2.3 Fungsi dari akar
 Fungsi akar :
a.    Melekatkan tumbuhan pada substrat, serta menyerap air dan garam-garam tanah dari substrat itu.
b.    Membantu menegakkan batang
c.    Membantu pengangkutan air dan zat nutrisi
d.   Menyimpan cadangan makanan

2.4 Sifat dari akar
   Sifat Akar :
a.    merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi(geotrop) atau  menuju ke air(hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.    Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik ataupun bagian-bagian lainnya.
c.    Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
d.   Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masi kalah jika dibandingkan dengan batang.
e.    Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus cahaya.


2.5 Ciri-ciri morfologi akar
       Ciri-ciri akar :
a)    Tidak mempunyai ruas dan buku.
b)    Bersifat hidrotropisme dan geotropisme
c)    Biasanya berwarna keputihan.
d)   Bagian ujung runcing

2.6 Bagian-bagian akar
       Bagian akar:
a)    Leher akar atau pangakal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
b)   Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling muda terdiri dari jaringan-jaringan yang aktif membelah.
c)    Batang akar (corpus radicis) bagain akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
d)   Cabang-cabang akar (radix leteralis) yaitu bagian-bagian akaar yang tak langsung bersamabung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat megadakan percabangan lagi.
e)    Serabut akar (fibrilia radicalis) cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.Rambut-rambut akar arau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
f)    Tundung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah. 
g)   Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesunguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambu-rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat di perluas, sehingga lebih banyak air dan zat makanan yang dapat dihisap.
h)      Dari bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terletak pada ujung bagian akar saja. Jika akar bertambah panjang rambut-rambut akar akan yang palin jauh akan mati, tetapi dekat dengan ujung akar akan diganti dengan yang baru.
i)        Tudung akar sebagai pelindung ujung akr dalam menembus tanah merupakan bagian atas yang pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang aus diganti pula yang dengan yang baru.

Sewaktu tumbuhan masih kecil yaitu membentuk lembaga di dalam biji calon akar itu sudah ada dan disebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan selanjutnya kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat diperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya di bedakan dua macam sistem perakaran.
Akar utama atau pokok akar(radix primaria) adalah akar yang tumbuh sebagai kelanjutan akar embrio (radicula)dan menjadi besar. Pada tumbuhan yang yang berumbi lapis, berumbi batang dan memiliki rimpang dan sebagainya, akar utama ini segera terhenti pertumbuhannya atau mati. Hal itu juga terjadi pada kebanyakan monokotil.

Akar tambahan atau akar adventif(radix adventif) adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang, apabila akar utama tumbuh lemah atau berhenti pertumbuhannya. Jadi akar tambahan dapat mendampingi akar utama seperti pada tanaman serealia.

2.7 Sistem perakaran
                        Perkembangan akar pada embrio, akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu tumbuh menjadi akar utama yang juga disebut akar primer(radix primaria) dan bertambah panjang akibat pembelahan dan pemanjangan sel dibelakang apeks akar. Apeks akar dilindungi oleh tudung akar, suatu penutup yang terdiri dari sel-sel dewasa pada titik tumbuh akar, sel dibentuk tidak hanya kearah belakang untuk menambah panjang akar, namun juga kearah yang berlawanan untuk mengganti sel-sel tudung akar yang akan aus sewaktu akar tumbuh menembus tanah. Dekat dibelakangnya terdapat bulu-bulu akar, yang menmbantu penyerapan air dan garam-garam dari dalam tanah serta memperluas permukaan akar yang dapat menyerap bahan-bahan tersebut. Secara umum dikenal 2macam sistem perakaran, yaitu :
a.       Sistem akar tunggang, jika lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga di sebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar demikian ini bisa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
b.      Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selajutnya mati atau kemudian di susul oleh akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dari akar  liar bentuknya serabut oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).

Baik pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut masing-masing akar dapat bercabang-cabang untuk memperluas di bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirnya batang tumbuhan. Selanjutnya perlu diingat bahwa akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang jika tidak  di tanam dari biji, seperti misalnya berbagai jenis tanaman budidaya banyak yang di cangkokan ataupun di stek.

Melihat percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat di bedakan dalam :
a. Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan jika ada cabang-cabangnya biasanya terdiri atas akar-akar yang halus atau akar serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan lalu mempunyai bentuk istimewa. Misalnya :
·      Berbentuk sebagai tombak (fusiformis) pangkalnya besar merunciing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabnagan biasanya menjadi tempat penimbuanan makanan. Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.) wortel (Daucus carota l.) berdasarkan bentuk ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.
·      Berbentuk gangsing (napiformis) pangkal akarnya besar mebulat akar-akar serabut sebagai cabang hnya pada ujung yang sempit meruncing seperti terdapat pada bengkuang (Parchyrrhius erosus Urb.) dan biet (Beta vulgaris L.) 
·      Berbentuk benang (filiformis) jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus lunastus L.

b.Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehinga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga memberi kekuatan yang besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi luas, sehinga dapat menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.

Mengenal akar-akar pada sistemakar serabut dapat di kemukakan hal-hal seperti berikut :
· Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbnetuk benang, misalnya pada tanaman padi (Oryza sativa L.)
· Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambnag mislnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.)
· Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan masing-masing tidak banyak meperhatikan percabangan misalnya pandan (Pandanus tectorius.)


2.8 Macam-Macam Akar
a. Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian di dalam tanah menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat keluar sampai 30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari udara.
b. Akar penggerek atau akar penghisap (haustrium) yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada pohon benalu.
c.    Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguan unntuk menempel pada penunjangnya saja. Misalnya pada lada (Piper ningrum L.) sirih (Piper betle L.)
d. Akar pembelit (cirrhus radicalis) juga memanjat tetapi dengan memeluk penunjangnya. Misalnya pada panili (Vanila palnifolia Andr.)
e. Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncuk dari permukaan tanah atau tempat tumbuhnya tumbuhan.
f. Akar tunjang atau egrang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, oleh sebab itu akar ini sering di sebut sebagai akar egrang.
g. Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokan.
h. Akar banir atau akar penyangga, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk memperoleh berdirinya batang pohon yang tingi besar. Misalnya pada sukun (Artocarpus communis G Forst.)
i. Akar tiang , yaitu akar yang bercabang-cabang , sementara akar yang menghubungkan cabang dengan tanah dapat mengalami penebalan sekonder dan berupa tiang yang turut menyongkong tanaman.
j. Akar pasak yaitu , akar yang muncul di atas permukaan karena kandungan oksigen tanah dirawa kurang dan permukaannya tidak rata.


7 komentar: